KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, saya bisa menyusun dan menyajikan Makalah
Pengembangan dan Implementasi Sistem Informasi ini yang berisi
tentang Marketplace sebagai salah satu tugas kuliah. Tak
lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak dan juga kepada dosen pembimbing Bapak Endang
Kurniawan, S.Kom.,M.M., CEH, CHFI, CIPM yang telah memberikan dorongan dan
motivasi.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah Pengembangan dan Implementasi Sistem Informasi ini masih terdapat
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran yang membangun guna menyempurnakan makalah ini dan dapat
menjadi acuan dalam menyusun makalah-makalah atau tugas-tugas selanjutnya.
Penulis juga memohon maaf apabila dalam penulisan Makalah Pengembangan dan Implementasi Sistem Informasi ini terdapat kesalahan
pengetikan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam memahami maksud
penulis.
Jombang, 07 Mei 2016
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Marketplace
B. Marketplace di Indonesia
C. Evolusi Marketplace
D. Komponen Marketplace
E. Tipe-tipe Marketplace
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
BAB I
1.1 Latar Belakang
Zaman sekarang, kebutuhan manusia dalam berjual-beli semakin menaningkat, ini disebabkan adanya pola pergeseran hidup manusia
ke arah yang lebih berkembang. Dengan pemanfaatan internet hal ini dapat
terfasilitasi dengan cepat. Akibatnya akan terjadi keefisiansian waktu, biaya
dan resource, sehingga akan menghasikan output yang optimal. Disisi lain
kebutuhan akan berjual-beli itu terhalangi oleh adanya jarak dan waktu,
terkadang kita membutuhkan akses pedagan maupun penjual yang berada di negara
yang berbeda.
1.2 Perumusan Masalah
Dalam menyusun makalah ini, penulis merumuskan beberapa masalah berkaitan
dengan :
1. Pengertian Marketplace
2. Marketplace di Indonesia
3. Evolusi Marketplace
4. Tipe Marketplace
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu sebagi berikut :
1. Untuk menambah ilmu dan pengetahuan mengenai masalah yang diangkat dalam
makalah.
2. Untuk memberikan keterampilan baru di bidang IT khususnya pada Marketplace
1.4 Metode Penulisan
Dalam menyusun makalah ini, penulis menggunakan metode literatur yaitu
dengan mengkaji buku sebagai acuan yang sesuai dengan pembahasan dan browsing
data di internet.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penyusunan makalah ini, yaitu sebagai berikut :
BAB II
A. Pengertian Marketplace
Marketplace
merupakan sebuah pasar virtual dimana pasar tersebut menjadi tempat bertemunya
pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi. Marketplace mempunyai fungsi
yang sama dengan sebuah pasar tradisional, hanya saja yang menjadi perbedaan
nya adalah Marketplace ini lebih terkomputerisasi dengan menggunakan bantuan
sebuah jaringan dalam mendukung sebuah pasar agar dapat dilakukan secara
efisien dalam menyediakan up date informasi dan layanan jasa untuk penjual dan
pembeli yang berbeda-beda. Fungsi sebuah
pasar sendiri adalah:
- Menghubungkan antara penjual dan
pembeli
Menentukan
produk yang akan ditawarkan. Mencari pembeli atau penjual. Menemukan harga yang
sesuai.
- Memfasilitasi transaksi
Transaksi
antara lain pembayaran, pengiriman, pertukaran informasi dll
- Menyediakan infrastruktur
Aturan
pemerintah, hukum yang berlaku.
B. Marketplace yang ada di Indonesia
Saat ini, Indonesia
merupakannegara dengan jumlah penduduk yang mayoritas memiliki sifat yang konsumtif.
Dengan begitu muncul berbagai website maupun aplikasi Marketplace. Berikut Marketplace
popular di Indonesia :
C. Evolusi Marketplace
Di
dalam dunia maya, secara prinsip, Marketplace berkembang melalui empat tahapan
evolusi berdasarkan konsep yang dikembangkan oleh Warran D. Raisch. Keempat
tahapan evolusi tersebut masing-masing adalah: Commodity Exchanges, Value-Added
Services, Knowledge Networks, Value Trust Networks.
- Commodity Exchanges
Awal terbentuknya sebuah Marketplace adalah dimana terdapat berbagai
pihak atau entiti yang memiliki tujuan utama dalam berdagang. Sifat komoditas
yang paling cocok diperdagangkan dalam Marketplace adalah produk atau jasa.
Alasannya adalah karena selain sesuai dengan karakteristik transaksi dagang
yang cepat dan berjangka pendek, barang-barang komoditas ini mudah sekali
menentukan harganya sehingga tidak sulit jika dipertukarkan secara
internasional (dengan memakai standar pembayaran semacam kartu kredit dan
transfer bank).
- Value-Added Services
Evoulusi selanjutnya dari Marketplace
adalah akan terbentuknya sebuah tempat dimana terciptanya sebuah bentuk-bentuk
penawaran baru terhadap metode jual-beli yang sudah ada di suatu pasar
konvensional. Filosofi utama yang mendasari jenis perdagangan ini adalah suatu
pandangan yang mengatakan bahwa setiap konsumen (atau calon pembeli) adalah
unik, sehingga mereka sebenarnya mengharapkan untukmemperoleh atau dapat
membeli produk atau jasa yang khusus sesuai dengan kebutuhan atau kesukaan
masing-masing individu. Dengan kata lain, perusahaan harus mampu menghasilkan
dan menawarkan produk atau jasa yang dapat di‑ tambahsulam-kan (tailor made) sesuai dengan keinginan
unik pelanggan. Selain variasi produk yang dapat disesuaikan, harga, cara
pengiriman, lama garansi, jenis asuransi, dan hal-hal lain pun dapat dipilih
sesuka hati konsumen. Di Marketplace, hal ini sangat mudah dilakukan karena
banyak sekali aspek-aspek penciptaan produk atau jasa yang dapat dengan mudah
di-digitalisasi-kan. Semakin hal serupa tidak dapat dilakukan di pasar
konvensional, semakin besar value added yang ditawarkan oleh Marketplace.
Industri dengan produk -produk yang dapat di digital-kan merupakan primadona di
Marketplace ini seperti: media dan publikasi, musik dan rekaman, hiburan,
kurir, dan lain sebagainya.
- Knowledge Networks.
Evolusi ketiga dari Marketplace adalah
sebuah perkumpulan yang berbasiskan pengetahuan. Dalam hal ini hal yang menjadi
titiknya adalah sumber daya manusia dengan kompetensi dan keahlian yang
beragam. Interaksi antara perusahaan dengan mitra bisnis, stakeholder (yang
berkepentingan), dan konsumen merupakan tidak hanya merupakan sebuahkomunikasi
pasif belaka, namun di dalamnya terkandung aspek-aspek pengetahuan yang secara
sadar atau tidak saling dipertukarkan. Lihatlah bagaimana dengan hanya berbekal
fasilitas browsing dan situs-situs portal, seseorang yang sangat awam di bidang
tertentu dalam waktu singkat dapat memiliki berbagai referensi berharga
berkualitas tinggi untuk dipelajari. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa
hanya dengan berbekal email dan situs (homepage), seorang individu
dapatmengembangkan bisnis dengan berbagai sumber daya data dan informasi yang
telah tersedia gratis di internet. Di samping itu, perusahaa n pun dapat
“belajar” banyak dari perusahaan-perusahaan lain, baik yang merupakan mitra
bisnis atau pun para pesaingnya. Konsumen pun menjadi bertambah “pintar” karena
hampir tidak ada lagi hal yang dapat disembunyikan oleh para penjual produk
atau jasa. Hampir tidak ada lagi produk atau jasa dengan kualitas buruk yang
mampu bertahan lama di pasaran karena konsumen akan “diberitahu” oleh sumber-sumber
lain melalui internet mengenai produk atau jasa yang buruk mutunya tersebut. Marketplace
ini secara tidak langsung akan meningkatkan kualitas perdagangan di dalam
kehidupan manusia, karena sudah tidak ada lagi yang dapat dikelabui atau “dibodohi”
oleh siapapun. Setiap tawaran, ajakan, data, maupun informasi dapat dengan
mudah dicek kebenarnnya di internet.
- Value Trust Network
Evolusi terakhir dari Marketplace adalah
value trust network. Evolusi terakhir dari e-marketplace ini merujuk pada
sebuah jaringan yang merupakan bertemunya berbagai individu, komunitas,
institusi, perusahaan, bisnis, pemerintah, negara, dan entiti lainnya. Sebuah
workgroup akan terbentuk di dalam sebuah dunia maya dengan berbagai dan
bermacam-macam kepentingannya masing-masing. Interaksi ini akan terwujud jika
jaringan dari sebuah marketplace dapat dipercaya dalam konteks ini adalah
security yang aman. Berbagai prasyarat yang harus dipenuhi oleh Marketplace
untuk menuju kepada lingkungan tersebut di antaranya adalah: faktor keamanan
dalambertransaksi, jaminan privasi dalam berkomunikasi, adanya standar
pertukaran informasi antar institusi yang disepakati, dan berlakunya hukum
dunia maya yang efektif.
D. Komponen Marketplace
Komponen
dari sebuah marketplace hampir sama dengan komponen pada pasar tradisional pada
umumnya, yang paling penting agar terjadinya sebuah transaksi adalah dengan
adanya calon penjual dan pembeli. Disini akan diuraikan beberapa komponen yang
menunjang sebuah marketplace itu sendiri, yaitu:
- Pelanggan
Pelanggan berasal dari seluruh dunia,
yang surf melalui Web.
- Penjual
Jutaan toko ada di Web, iklan dan
menawarkan barang yang sangat bervariasi.
- Barang dan jasa
Barang
dan jasa di EC mempunyai tipe fisik dan digital. Digital produk ini adalah
barang yang dibuah menjadi format digital dan di kirim melalui Internet.
- Infrastruktur
Network,
hardware, software dan lainnya adalah infrastuktur yang harus disiapkan dalam
menjalankan marketplaces.
- Front end
Penjual
dan pembeli berhubungan dalam marketspace melalui sebuah front end. Front end
ini berisi portal penjual, catalok elektronik, shopping chart, mesin pencari,
mesin lelang,
- Back end
Aktivitas
yang berhubungan dengan pemesanan dan pemenuhan pemesanan, manajemen
persediaan, pembelian dari pemasok, akuntansi dan financial, proses pembayaran,
pengepakan, dan pengiriman dilakukan di back end.
- Intermediaries
Pihak
ke tiga yang mengoperasikan antara penjual dan pembeli. Kebanyakan dioperasikan
secara komputerisasi.
- Partner bisnis lainnya
Misalnya
pengiriman, menggunakan internet untuk berkolaborasi, kebanyakan dengan rantai
pemasok
- Jasa pendukung
Jasa sertifikasi, jasa keamanan biasanya
masuk dalam jasa pendukung.
E. Tipe-tipe Marketplace
·
Private
marketplaces
Biasanya
dimiliki oleh perusahaan perorangan. Sebuah perusahaan akan menjual produk baik
secara customization atau standard. Misalnya : Cisco. Ini lebih mirip seperti
sebuah B2C storefront. Bentuk ini sering disebut one to many, satu penjual ke
banyak pembeli atau Sell Side marketplaces
Sedangkan
jika sebuah perusahaan membeli dari banyak pemasok, tipe ini disebut many to
one, banyak penjual ke satu pembeli atau Buy Side marketplaces. Misalnya
Rafless Hotel membeli kebutuhan dari banyak pemasok.
·
Public
marketplaces
Biasanya
pasar B2B. Mereka dimiliki oleh pihak ketiga yang menjual atau membeli
perusahaan (consortium) dan mereka melayani banyak penjual dan banyak pembeli.
Pasar ini sering kita ketahui dengan sebutan exchange (misalnya stock exchange,
Bursa Efek).
Mereka
mengumumkan ke public dan diatur oleh pemerintah atau pemilik exchange.
BAB III
A.
Kesimpulan
Semakin pesat perkembangan akan teknologi informasi,
membuat banyak bidang usaha yang telah mengembangkan bisnisnya berbasis Marketplace.
Seperti marketplace yang semakin banyak bermunculan membuat para pembisnis
berlomba-lomba dalam membuat menjual produk mereka ke dalam marketplace.